Hidup terus berjalan...
Hari itu, aku masih kelas 2 sma. Hidupku tidak begitu teratur. Tidak bertujuan, dan hampir tak punya cita-cita...
Hidup ini terkadang berat, tapi dapat menjadi ringan jika kita melihat ke atas. Bila terus semangat dan terus berjuang.
Tetapi, apakah hidupku seperti itu?
Aku hanya seorang anak yang bisa dibilang gagal dalam kehidupan. Lihat diriku sekarang..
"I don't have skills for the better future"
Kini aku sadar. Hidup yang telah kujalani hanya akan menjadi sia-sia di tua nanti. Apa yang kupelajari selama ini tak dapat kumengerti. Aku hanya dapat memproses gerakan tubuh yang aku sebut break dance selama ini. Haha.. Break dance? Apa aku akan hidup dengan itu?
Sayang, masyarakat Indonesia tidak memiliki respect kepada kami, the bboys! Dalam pikiran mereka hanyalah sekumpulan anak bandel dan slengean (aku pernah mendengarnya langsung dari seorang bapak-bapak yang hendak menyelenggarakan kompetisi break dance di gereja Tiberias). Jujur. Sakit hati adalah nomor satu di dalam diri kami. Tujuan kami adalah menghibur, bukan untuk menghancurkan. Seperti yang diiklan katakan, "Ga semua yang lo denger itu bener". Seperti halnya memang watak-watak bboy Indonesia yang kurang baik. Tetapi, tetap saja, kami penari. Seorang bboy tidak selalu adalah berandalan. Hanya mereka yang old-fashioned yang selalu memikirkan hal itu. Dunia yang kujalani kini seakan-akan membuat diriku menjadi sampah masyarakat. Hidup dari kesalahan orang lain bukanlah hal yang menyenangkan. Itulah kenapa kini saatnya untuk memperbaiki sebuah nama. Sebuah nama bboy yang bukan berarti bad boy melainkan BREAK BOY(atau mungkin ada yang lainnya). Intinya, kami adalah penghibur, kami berhak mendapatkan yang kami cari, yaitu respect from the crowd.
Menjadi seorang bboy bukanlah hal yang mudah. Butuh pengorbanan yang cukup besar, melewati fase-fase dari sakit hati menjadi kebanggaan diri bukanlah seperti mengetik tombol 'A' pada keyboard (sudah tidak jaman 'seperti membalikkan telapak tangan'. hahaha)
Dimulai dari aku menawarkan ekstrakulikuler di sekolahku.
Cukup sakit hati mendengar beberapa respon dari para guru yang ternyata berpikiran bahwa break dance adalah suatu bentuk 'sesuatu' yang kurang baik, membahayakan, dan dapat berdapampak buruk bagi murid. Semua itu salah! Break dance yang selama ini mereka lihat adalah break dance yang akrobatik, yang merupakan improvisasi dari seorang PROFESIONAL. Pada dasarnya break dance adalah TARIAN, DANCE, tidak lebih dari itu. Hanya saja, bagi mereka yang 'menggunakan kepala' yang kurang mereka sukai, tetapi, itulah uniknya break dance. Membedakan dengan modern dance atau sexy dance atau yang lain. Break dance, locking, popping pun berbeda. Memiliki ciri khas yang berbeda, tetapi mereka adalah suatu unsur hip hop. Dan hip hop bukanlah sesuatu yang berhubungan dengan gangster, drugs, guns, crimes, sex, or else. Hip hop adalah MUSIK! Tidak lebih dari itu. Sayang, dunia kini sudah mengecapnya dengan hal yang berbeda. Itulah sebabnya para orang tua kurang setuju dengan segala sesuatu yang berbau hip hop.
Kembali ke break dance. Intinya dalam break dance adalah tarian yang memiliki tiga unsur basic, top rock (menari bagian atas), footwork (menari bagian bawah), dan freeze (pose).
Jadi, yang selama ini mereka anggap bahaya (contoh; freeze, headstand, handstand,dll) merupakan POSE yang mereka biasa lihat di modern dance. Lihat? Itu lah yang membuat break dance unik, bukan gerakan yang mencoba melukai diri.
"Every movements has it techniques."
Bila mau dibandingkan dengan pelajaran, kata-kata di atas merupakan sesuatu hal yang umum. Pelajaran memiliki teknik belajar masing-masing sehingga para murid dapat mengerti dan dapat melakukan segala tugas dan ulangan dengan baik. Bila mereka tidak mengetahui teknik(bila dalam matematika bisa dibilang rumus), maka nilai mereka akan menjadi buruk. Sama halnya dengan break dance. Setiap gerakan memiliki teknik, yang harus dipahami, dipelajari, dan dilatih tentunya. Jadi, untuk apa menjadi begitu takut dan curiga dengan break dance?
Bboys costume are stupid? NAH! It's wrong!
Setiap profesi memiliki kostum, dalam menari tentunya ada kostum tersendiri. Aku mendengarnya sendiri dari kakak kandungku! Waktu itu aku hendak berpergian dengan teman sebangsa bboy(biar keren deh... haha), aku melipat sebelah celanaku, dan apa yang dia katakan?
"Ih, males gw de ngeliat orang pake celana kayak gitu."
BEFFFFF.. Aku pun langsung kehilangan selera dalam 'berstyle' bboy. Argh! Come on! It's our costume! Kostum merupakan identitas! Apa bedanya dengan badut? Mereka toh berpakaian yang aneh, membuat kita tertawa, dan terkadang bertanya "Kenapa orang itu mau aja memakai baju yang kelihatan bodoh???"
Kelihatan bodoh? Iya, perlu kuakui, tetapi orang-orang yang melihat terhibur bukan? Kenapa? Karena tugas badut ya untuk menghibur! Identitas pekerjaan mereka dapat terlihat pada kostum yang mereka kenakan. Bayangkan saja seorang badut memakai baju orang kantor yang sangat rapi. Aku tak perlu jawaban kalian. Haha...
(contoh celana style bboy itu hanya salah satu kostum bboy, banyak kostum-kostum lainnya yang dapat menunjukan identitas bboy)
Dunia kini makin menjadi aneh, lebih berpikir kepada hal-hal yang praktis didengar, yang hanya mereka dengar mulu ke mulut tetapi tidak dari yang mereka rasakan dari segala indera yang mereka punya.
Hidup di Indonesia tidak dapat dibantu dengan bboying. Dengan menari saja (semua jenis tarian), biasanya kami hanya dapat tidak lebih dari yang kami dambakan seperti yang kami lihat di televisi (orang luar Indonesia). Di Korea, Amerika, Finlandia, dll, bboy-bboy yang profesional sudah berkeluarga dan pekerjaan mereka tetap pada bboy itu...
Segala bentuk pekerjaan yang aku terima selama ini hanyalah untuk menghibur, untuk umum, walaupun untuk temanku. Yang kurasakan dalam pekerjaan umum, memang, kami 'agak' kurang dihargai saja (menurut gw lhooo). Karena ini dapat kusimpulkan dari beberapa event yang di dalamnya terdapat yang kami sangat banggakan..
Break Dance
Motion Ape (Seven Beatz Crew)
Motion Ape (Seven Beatz Crew)
No comments:
Post a Comment