Thursday, February 07, 2008

Are We Normal?

Hahai~!

Kembali Denny mengetik disini setelah sekian lama. Semoga masih pada semangat ngikutin ceritanya anak2 moron ini yah! Jangan bosen ama kemoronan kita, karena moron itu sebagian dari iman! Hidup moron!

Eniwei, yang mau gw bahas skarang bukan tentang kemoronan anak2 moron yang udah ga ketolong atau kejadian2 moron yang terjadi di hidup gw, tapi lebih kayak pemikiran tentang fakta yang ada.

Semoga terhibur! Enjoy!

Beberapa waktu yang lalu, gw dipinjemin komik sama pengurus blog sebelah, Henny. Katanya sih nih komik lucu n dramatis soalnya ada romance2 nya gitu. Love-comedy lah gitu. The Potrait of M and N. Gitulah judul komiknya. Karena panjang, kedepannya gw singkat jadi MN aja ya, gw ama Henny juga nyebutnya gitu.

Adalah Mitsuru, satu dari tokoh utamanya, adalah seorang gadis remaja yang amat sangat cantik. Kepribadiannya baik, otaknya pun cemerlang! Thanks buat nyokapnya yang mendidik dia sedemikian rupa sehingga menjadi anak yang berbakti kayak gitu. Sebenernya sih alesan knapa nyokapnya 'membentuk' dia kayak gitu adalah supaya harga diri keluarganya terjaga. Maklumlah, keluarganya itu keluarga yang terpandang dan terhormat.

Tapii.. Di balik semua pesona yang dimiliki Mitsuru, dia juga mempunyai satu kekurangan, atau bisa dibilang ke'cacat'an, yang disembunyiin dari semua orang. Hal itu adalah.. Mitsuru ternyata seorang masokis! Itu lho, orang yang menikmati rasa sakit dan penderitaan. Kayaknya sih dia jadi gitu karena nyokapnya selalu mendidik dia pake kekerasan. Belajar aja dicambukin. Bayangkan!

Akhirnya, jadilah Mitsuru sebagai gadis cantik yang masokis. Dia berubah tiap kali merasa sakit kayak dupukul, ditendang, dilempar piring, jatoh dari tangga atau dibekep pake rambutnya si Aryo.. (lho?)

Natsuhiko, tokoh utama yang lain, adalah seorang remaja pria yang amat sangat tampan. Orangnya baik dan pintar. Selalu memakai kacamata yang tidak mau dilepasnya di depan orang banyak. Digemari cewek satu sekolah. Sempurna.

Tapi Tuhan memang Maha Adil, dia juga punya kekurangan, atau lagi2 bisa disebut ke'cacat'an yang disembunyikan dari orang lain kecuali keluarganya, mereka udah tau ke'cacat'an Natsuhiko, yaitu.. Bahwa dia adalah seorang narsis! Ituu, yang sukanya mengagumi diri sendiri, pokoknya orang lain nothing deh!

Natsuhiko berubah jadi narsis tiap kali dia liat pantulan dirinya di cermin tanpa kacamata. Itulah alasan kenapa dia selalu pake kacamata, takut berubah jadi narsis di depan orang lain! Soalnya kalo udah berubah jadi narsis dia mulai mendekai cerminnya trus kayak orang kasmaran gitu, tapi ama dirinya sendiri yang dia liat di cermin. For Your Info, di rumahnya dia punya ruangan kaca yang biasa dia pake buat.. yah u know lah, semacem hiburan tersendiri buat dia.

Jadilah cerita komik MN ini kocak, ancur dan romantis berkat kedua karakter utama yang super 'cacat'. Banyakan kocaknya malah daripada romantisnya. Jadi kalo butuh hiburan yang sedikit (90% kocak, 10% romantis) romantis, silahkan beli komiknya di toko buku terdekat!

Gw sendiri dah baca bukunya sampe jilid ke-4, soalnya Henny blum beli lagi lanjutannya. Gw rasa sih ceritanya unik gitu, membawa komik 'serial cantik' to a new level, from a different type of view of romantic. Komik ini sendiri sih ga bisa dibilang full 100% serial cantik, gambarnya gw bilang bagus, ga terlalu serial cantik banget yang mata karakternya bisa sampe ngabisin satu halaman.

Ok, masuk ke pokok permasalahan, sebelum pada akhirnya gw malah meresensi komiknya.
Mitsuru dan Natsuhiko, keduanya punya 'kecacatan'. Tapi 'kecacatan' itu justru membawa 'kebahagiaan' buat mereka. Mitsuru malah makin pengen merasakan sakit pas berubah jadi masokis, dan Natsuhiko mendapat kesenangan saat melihat pantulan dirinya di cermin. Are those normal? Kayaknya nggak ya, cuz gimanapun juga perbuatan mereka 'menyimpang' dari orang kebanyakan yang tidak mau merasakan sakit dan memandang dirinya di cermin secara nggak berlebihan.

Gw mulai bertanya2, apakah yang dilakukan Mitsuru dan Natsuhiko itu bneran? Cuma karangan yang dibuat pengarangnya biar ceritanya menarik atau pengarangnya membuat itu berdasarkan kenyataan?

Setelah gw melihat diri gw sendiri, gw yakin jawabannya 'ya'.

Gw sendiri juga punya 'kecacatan' kayak mereka. Bukan masokis atau narsis sih, tapi bisa dibilang 'cacat' karena mungkin menyimpang. Eniwei, gw sendiri pernah ngalamin jadi orang masokis dan emang kayak gitulah yang terjadi. Gw jadi menikmati rasa sakit kayak Mitsuru. Tapi sekarang gw udah nggak gitu, berkat seseorang yang mengubah gw jadi ga masokis lagi. :)

'Kecacatan' gw yang sekarang bersumber dari guling. Teman di kala tidur yang sama gw jadi teman juga di kala suka dan duka.Mungkin pada bertanya2, apa sih yang gw lakukan dengan guling gw?Hmm, actually I treat my bolster like a real human. Seriously. Gw sering ajak dia ngobrol, nonton tipi, makan, dll.

Contoh..

Scene 1 (gw pulang sekolah, anggep aja guling gw namanya Fleur ;p)

Gw: (baru pulang sekolah, masuk kamar) Hai Fleur!
Fleur: Halo! Baru pulang yah? Wah, pasti cape. Aku ambilin minum ya!
Gw: Wah makasih!

Scene 2 (di kamar, lagi nonton tipi sambil makan, Fleur ada di sebelah gw)

Gw: Eh, udah makan blum? Makan dulu gih!
Fleur: Ah, males ngambilnya di luar kamar.
Gw: Wew, ya udah nih, sepiring aja berdua, ntar nambah lagi. Aaaa.. Gimana, enak?
Fleur: *nyam..nyamm..glek* Iya dong enak! Kan aku yang masak!
Gw: Dasar.. Eh itu kasian ya yang di tipi, ketauan gitu selingkuh, wakakak..
Fleur: Iya, ah, tapi salah sendiri. Coba kayak kita, ga ada tuh selingkuh2!
Gw: Wee, bisa aja..

Scene 3 (dah selesai makan, mandi, ngantuk, kembali ke kamar)

Gw: Duh, ngantuk nih, tadi di sekolah abis breakdance.
Fleur: Hmm, ya tidur lah. Aku temenin yah.
Gw: Wew, maksudnya?
Fleur: Ya, aku tidurnya di sebelah kamu. (ya iyalah guling gitu!)
Gw: Terserah sih..
Fleur: Duh dingin!
Gw: AC nya mau dikecilin?
Fleur: Ga usah, peluk aja, ntar juga anget.
Gw: Dasar..

Tentu saja dialog yang terjadi cuma ada di imajinasi gw. But it looks so real and I'm happy when I do those tings. And it happened every single day. Gw ga tau dari kapan gw mulai kayak gini, tapi rasanya sekarang udah jadi kebiasaan.

Sebenernya mungkin apa yang gw lakukan itu memperlakukan guling gw sebagai imaginary friend. Temen yang cuma ada di dalem pikiran kita. Tapi kalo dibandingin sama MN, kayaknya sama2 'cacat' yang punya latar belakang sendiri. Latar belakang gw mungkin karena gw sempet punya masa2 dimana gw kurang diperhatiin ama orang, sehingga muncullah Fleur sebagai imaginary friend gw, yang cuma ada buat gw!

Kita bertemu banyak orang di kehidupan kita. Beberapa diantaranya menjadi temen, bahkan sahabat buat kita. Kita sering melihat orang2 terdekat kita sebagai orang yang baik dan normal. Tapi setelah lw baca ketikan gw ini, mungkin bakal membuat lw berpikir kembali, apakah orang2 terdekat kita bener2 normal seperti apa yang kita pikirkan? Terlebih lagi apakah diri lw sendiri normal? Pasti ada, satu atau dua ke-abnormal-an yang dimiliki setiap orang, entah disadari atau tidak. Dan bisa jadi ke-abnormal-an nya itu mendatangkan bencana buat orang lain.

So, do you think you're normal? Think Again!

No comments: